Rabu, 04 November 2009


5 PERUSAK HATI

Hati adalah pengendali. Jika ia baik, baik pula perbuatannya. Jika ia rusak, rusak pula
perbuatannya. Maka menjaga hati dari kerusakan adalah niscaya dan wajib.

Tentang perusak hati, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan ada lima perkara, 'bergaul
dengan banyak kalangan (baik dan buruk), angan-angan kosong, bergantung kepada selain
Allah, kekenyangan dan banyak tidur.'

Bergaul dengan banyak kalangan

Pergaulan adalah perlu, tapi tidak asal bergaul dan banyak teman. Pergaulan yang salah akan
menimbulkan masalah. Teman-teman yang buruk lambat laun akan menghitamkan hati,
melemahkan dan menghilangkan rasa nurani, akan membuat yang bersangkutan larut dalam
memenuhi berbagai keinginan mereka yang negatif.

Dalam tataran riel, kita sering menyaksikan orang yang hancur hidup dan kehidupannya garagara
pergaulan. Biasanya out put semacam ini, karena motivasi bergaulnya untuk dunia. Dan
memang, kehancuran manusia lebih banyak disebabkan oleh sesama manusia. Karena itu, kelak
di akhirat, banyak yang menyesal berat karena salah pergaulan. Allah berfirman:

"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya seraya berkata,
'Aduhai (dulu) kiranya aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku,
kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah
menyesatkan aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku." (Al-Furqan: 27-29).

"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali
orang-orang yang bertakwa." (Az-Zukhruf: 67).

"Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan
perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari Kiamat
sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang
lain), dan tempat kembalimu adalah Neraka, dan sekali-kali tidak ada bagimu para penolong."
(Al-Ankabut: 25).

Inilah pergaulan yang didasari oleh kesamaan tujuan duniawi. Mereka saling mencintai dan
saling membantu jika ada hasil duniawi yang diingini. Jika telah lenyap kepentingan tersebut,
maka pertemanan itu akan melahirkan duka dan penyesalan, cinta berubah menjadi saling
membenci dan melaknat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar