Rabu, 11 Februari 2009

MENCONTEK ATAU MENYONTEK

Dalam percakapan sehari-hari sering kita dengar beberapa siswa mengucapkan kalimat berikut:
1. Hai... tadi temanku sewaktu ulangan mencontek dengan memakai kertas kecil.
2. Oh...ya... tadi Gatot teman sebangkuku juga menyontek hasil pekerjaan temannya.

Apabila kita mencermati dua kalimat tersebut ada dua kata yang berbeda. Kalimat tersebut menggunakan kata mencontek. Sementara itu, kalimat kedua menggunakan kata menyontek.
Mana yang benar mencontek atau menyontek?

Untuk menganalisis kata yang benar, mari kita lihat bentuk dasarnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kita tidak akan menjumpai bentuk kata dasar contek. Kita akan menjumpai bentuk dasar sontek. Apabila bentuk sontek kita tambahkan awalan/prefiks me- maka akan menjadi bentukan menyontek, bukan mencontek, sebab huruf awal /s/ akan luluh menjadi /ny/. Sebagai perbandingan mari kita lihat contoh lain!

1. bentuk dasar sobek akan menjadi menyobek
2. bentuk dasar sentuh menjadi menyentuh
3. bentuk dasar suntik menjadi menyuntik

Oke, sekarang sangat jelas bentuk yang benar yaitu menyontek bukan mencontek! Bagaimana jelas dong!!! Silakan pakai yang benar!

Selasa, 10 Februari 2009

SEKEDAR ATAU SEKADAR

Mencermati kosa kata bahasa Indonesia sungguh sangat beragam. Salah satunya, kita mengenal dua kata yang kadang kala sering dipakai oleh sebagian orang. Dua kata tersebut adalah sekedar dan sekadar. Manakah yang benar sesuai aturan bahasa Indonesia. Sekadar atau sekedar?. Untuk memahami pemakaian kata ini, coba kita tengok penggunaannya dalam konteks kalimat berikut!
1. Silakan Anda menikmati hidangan ini sekedar untuk mengganjal perut.
2. Terimalah pemberian ini sekadar rasa terima kasih saya untukmu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bentuk dasar sekadar dan sekedar adalah kadar. Apabila bentuk kadar mendapat tambahan prefiks atau imbuhan se- maka menjadi sekadar, bukan sekedar. Untuk perbandingan coba perhatikanj kalimat berikut.

1. Kadar emas yang saat ini harganya tinggi adalah yang mempunyai kadar 24 karat.

Kita tidak dapat mengganti kalimat tersebut menjadi:

1. Kedar emas yang saat ini harganya tinggi adalah yang mempunyai kedar 24 karat.

Jadi, sangat jelas pemakaian yang benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia adalah sekadar bukan sekedar. Bagaimana? Jelas!

Senin, 02 Februari 2009

PAYAH

Bahasa Indonesia semakin payah? Ah.. tidak selamanya begitu

Minggu, 01 Februari 2009

Tentang Bahasa

Bahasa Indonesia tampaknya kian hari kian memprihatinkan. Banyak pemakaian bahasa Indonersia yang sebenarnya salah kaprah. Kalangan pebisnis, birokrat, politikus, bahkan pelajar semakin hari kian 'mengacaukan' bahasa Indonesia. Untuk itu , melalui forum ini akan saya bahas berbagai ragam kesalahan-kesalahan mendasar pemakaian bahasa Indonesia dalam kehidupan berkomunikasi sehari-hari.

paktar-sma3